Ciptakan Ekosistem Bisnis Kopi, HIPMI Rejang Lebong Gandeng Ketua DPD RI Dan PT. GIM

Bagikan
By Admin - RealNewsBengkulu.Com 03 Agu 2025, 19:25:57 WIB Kabupaten Rejang Lebong
Ciptakan Ekosistem Bisnis Kopi, HIPMI Rejang Lebong Gandeng Ketua DPD RI Dan PT. GIM

 

 

Realnewsbengkulu.com || Rejang Lebong -- Berangkat dari keluhan dan kegelisahan belum maksimalnya potensi kopi di Rejang Lebong yang hanya di kenal sebagai komoditas bahan mentah, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) BPC Rejang Lebong mengambil langkah konkret untuk mengakselerasi pengembangan industri kopi robusta di kabupaten Rejang Lebong. 

Menariknya, upaya mendorong menciptakan ekosistem bisnis kopi Rejang Lebong yang berkelanjutan dan berdampak langsung pada petani, HIPMI Rejang Lebong berkolaborasi dengan PT. Global Inovasi Maju (GIM) dan menggandeng Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin.

“Kami melihat bahwa selama ini kopi Rejang Lebong punya potensi besar tapi belum memiliki sistem bisnis yang terintegrasi. Padahal dari sisi kuantitas dan kualitas, kita mampu bersaing di pasar nasional maupun global,” ungkap Singgih Triwibowo, Ketua Umum HIPMI Rejang Lebong saat ditemui dalam kegiatan eksplorasi potensi kopi bersama para mitra.

Langkah strategis yang diambil HIPMI Rejang Lebong bukan sebatas wacana. Melalui sinergi dengan PT. GIM sebagai mitra swasta yang sudah bergerak dalam bisnis kopi, serta menjalin komunikasi erat dengan Sultan Najamudin selaku tokoh nasional dan putra daerah Bengkulu, HIPMI berharap kolaborasi ini akan membuka akses lebih luas ke pendanaan, pasar, dan dukungan regulasi.

“Ini bukan proyek jangka pendek. Kita ingin membangun ekosistem yang benar-benar konkret—dari hulu ke hilir. Dari petani, pelatihan, pengolahan, branding, sampai distribusi. Dan HIPMI siap jadi jembatan antara pelaku usaha lokal dengan stakeholder di level nasional,” ujar Singgih.

Menurutnya, keterlibatan Sultan Najamudin sebagai Ketua DPD RI juga menjadi momentum penting untuk menyuarakan isu petani kopi Rejang Lebong ke ranah kebijakan nasional.

“Beliau ini tokoh muda, paham potensi daerah, dan punya jejaring luas. Dengan peran beliau, kami berharap pembangunan ekosistem kopi bisa mendapatkan dukungan yang lebih konkret dari pemerintah pusat dan para investor,” tambahnya.

Singgih juga menekankan bahwa kopi bukan hanya soal ekonomi, tapi juga menyangkut identitas budaya dan keberlanjutan kehidupan petani.

“Kalau selama ini kopi hanya dilihat sebagai bahan baku, kita rugi dua kali. Pertama, nilai tambahnya lari ke luar. Kedua, petani kita nggak pernah naik kelas. Itu yang mau kita ubah melalui ekosistem ini,” jelasnya.

HIPMI Rejang Lebong bersama PT. GIM telah memetakan sejumlah langkah awal, termasuk pelatihan petani, penguatan koperasi, pembangunan unit pengolahan kopi, hingga membangun kemasan dan merek kopi lokal yang punya daya jual tinggi.

Singgih mengaku, salah satu tujuan besar dari inisiasi ini adalah menciptakan ekosistem bisnis kopi yang digerakkan oleh anak-anak muda daerah. Menurutnya, sudah saatnya generasi muda tidak hanya menjadi penikmat kopi, tapi juga pelaku aktif dalam industrinya.

“Kita ingin mengubah paradigma. Anak muda Rejang Lebong harus bisa ambil peran dalam proses produksi, inovasi produk, digitalisasi pemasaran, sampai ekspor. Kopi ini bisa jadi pintu masuk ke ekonomi kreatif dan industri berbasis kearifan lokal,” tegasnya.

HIPMI Rejang Lebong juga tengah menyiapkan berbagai program lanjutan, termasuk business matching, inkubasi usaha kopi, hingga rencana festival kopi Rejang Lebong sebagai ajang promosi dan edukasi.

“Kita nggak bisa lagi menunggu janji. Kita jalan dulu, kita bangun sistemnya. Kalau semua pihak melihat keseriusan ini, saya yakin bantuan dan dukungan akan datang dengan sendirinya,” pungkasnya. (Rilis)




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment