Manfaatkan Eco Enzyme Limbah Kulit Kopi Untuk Budidaya Jamur Tiram Jadi Program PkM AKREL

Bagikan
By Admin - RealNewsBengkulu.Com 28 Jul 2025, 23:10:52 WIB Kabupaten Rejang Lebong
Manfaatkan Eco Enzyme Limbah Kulit Kopi Untuk Budidaya Jamur Tiram Jadi Program PkM AKREL

 

Realnewsbengkulu.com || Rejang Lebong – Dalam upaya mendukung pertanian berkelanjutan sekaligus meningkatkan pengetahuan teknologi tepat guna masyarakat desa, Tim Pelaksana kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Internal Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong (AKREL) melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan eco enzyme dari limbah kulit kopi untuk budidaya jamur tiram kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Kandi yang terletak Desa APK Bandung, Kecamatan Selupu Rejang, pada tanggal 9 Juli 2025 lalu. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal, mengingat Desa APK Bandung merupakan salah satu sentra penghasil kopi di Kabupaten Rejang Lebong. 

Limbah kulit kopi yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal, kini dikenalkan sebagai bahan baku utama dalam pembuatan eco enzyme yaitu berupa cairan hasil fermentasi limbah organik yang memiliki banyak manfaat, termasuk sebagai pupuk hayati dan dekomposer dalam pertanian.

Ketua Tim Pelaksana, Andika Prawanto, S.Si., M.Si., didampingi Kiky Nurfitri Sari, S.P., M.Si., dan Prayoga GGW, S.P., mengatakan Pelatihan ini terdiri dari dua sesi utama, diantaranya sosialisasi manfaat dan proses pembuatan eco enzyme serta praktek langsung pembuatan eco enzyme dan pembuatan baglog yaitu media tanam jamur tiram. 

" Alhamdulillah kegiatan yang kita laksanakan mendapatkan antusias yang luar biasa dari anggota KWT Sri Kandi. Peserta tidak hanya menyimak dengan seksama tetapi juga menunjukkan semangat saat praktik lapangan," jelasnya. 

Dalam kegiatan tersebut, turut mengaplikasikan prinsip fermentasi hingga aplikasi dalam sektor pertanian dan budidaya serta peserta dilibatkan secara aktif dalam mencampur bahan, sterilisasi, hingga pengisian baglog. 

Berdasarkan hasil evaluasi pasca pelatihan, terjadi peningkatan pengetahuan teknologi dan keterampilan (IPTEK) masyarakat secara signifikan, yaitu mencapai 100% peserta menyatakan paham dan tahu cara membuat eco enzyme dan baglog jamur tiram. Hal ini menunjukkan keberhasilan pendekatan pelatihan yang bersifat partisipatif dan aplikatif.

Sementara itu, Ketua KWT Sri Kandi, Dina mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan serta berharap kegiatan serupa dapat menjadi kegiatan berkelanjutan. 

“ Kami merasa sangat terbantu. Sekarang kami tahu bahwa kulit kopi tidak harus dibuang, namun bisa dimanfaatkan jadi sesuatu yang bermanfaat untuk pertanian dan ekonomi keluarga,” ungkapnya.

Diharapkan, dengan keterampilan baru ini para anggota KWT dapat memulai budidaya jamur tiram berbasis eco enzyme sebagai usaha rumah tangga yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi. 

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bagian dari strategi pengurangan limbah organik dan peningkatan ketahanan pangan keluarga.

Program ini menjadi contoh nyata sinergi antara potensi lokal, inovasi teknologi, dan pemberdayaan masyarakat pedesaan menuju pertanian yang lebih hijau dan mandiri. (Rilis)




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment