Realnewsbengkulu.com || Rejang Lebong -- Mewujudkan generasi Rejang Lebong menjadi generasi bebas stunting untuk Rejang Lebong bercahaya terus gencar di lakukan berbagai pihak. Seperti halnya Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) kabupaten Rejang Lebong.

Dimana, awal tahun 2023 TP PKK kabupaten Rejang Lebong optimis akan berhasil kembali menurunkan angka stunting di kabupaten Rejang Lebong.

Hal tersebut diungkapkan Ketua TP - PKK RL, Hj. Hartini Syamsul Effendi, MM didampingi Wakil TP - PKK RL, Indah Tri Wahyuni saat pelaksanaan kegiatan Gerakan Nasional Isi Piringku dengan Protein Hewani Cegah Stunting dalam rangka Hari Gizi Nasional ke-63, yang berlangsung di Balai Desa Sambirejo kecamatan Selupu Rejang, Rabu (15/02/23) Pagi.

" Dari data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjukkan prevalensi balita stunting di kabupaten Rejang Lebong sebesar 20,2 persen, angka prevalensi tersebut menunjukkan penurunan dimana pada tahun 2021 sebelumnya yang menunjukkan prevalensi sebesar 26 persen. Di tahun 2023 ini kita menargetkan menurunkan angka stunting hingga 4 persen," jelasnya.

Ia menambahkan, untuk mencapai target tersebut,  dibutuhkan dukungan dari semua pihak sehingga apa yang di targetkan akan tercapai sehingga nantinya visi dan misi Pemerintah Daerah kabupaten Rejang Lebong yang Bercahaya untuk semua (berkarakter, religius, cerdas, sehat, berbudaya untuk sejahtera dan maju bersama) dapat terwujud.

" Kita dari TP PKK kabupaten Rejang Lebong akan terus berupaya semaksimal mungkin dan kita optimis target kita akan tercapai. Karena kita komitmen akan menurunkan angka stunting di kabupaten Rejang Lebong," tambahnya.

Sekedar di ketahui, kegiatan Gerakan Nasional Isi Piringku dengan Protein Hewani Cegah Stunting dalam rangka Hari Gizi Nasional ke-63 tahun 2023 ini bertemakan "Cegah Stunting dengan Protein Hewani".

Dimana stunting sendiri disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya terjadi karena kurangnya asupan protein hewani, rendahnya akses terhadap makanan bergizi, kurangnya asupan vitamin dan mineral, buruknya sanitasi dan akses terhadap layanan kesehatan, dan juga buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani.

Kegiatan tersebut dilakukan dengan menyasar para ibu-ibu, kader PKK dan kader Posyandu se Kecamatan Selupu Rejang. (Red/Adv)